Minggu, 01 Februari 2009

Kodak Easyshare Z1085 IS


Sensor cahaya jenis CCD yang digunakan oleh Kodak Easyshare Z1085 IS memiliki resolusi rekam foto 10 Mega piksel. Lensa unggulnya dilengkapi dengan sistem image stabilizer yang bekerja secara optis serta kemampuan zoom optis 5X. Fitur ini dapat diaktifkan dan sangat menolong dalam situasi pemotretan dengan titik api lensa (zoom) yang besar maupun pemotretan makro.


Kami mencoba menggunakan setelan kualitas foto tertinggi dan menemukan bahwa pada kondisi cahaya yang cukup atau cenderung melimpah, perekaman foto berjalan cepat. Waktu tunda (lag time) antara penekanan tombol rekam (shutter release) dan perekaman foto hampir tidak terasa. Objek bergerak dinamis dapat dibekukan dengan baik.


Namun, saat kami coba memotret di dalam ruang atau di tempat dengan kondisi pencahayaan seadanya, terjadi lag time sekitar 1-1,5 detik walaupun kami sudah menggunakan setelan pemotretan otomatis (scene) Night Portrait dan mengaktifkan lampu kilat. Objek bergerak sering terekam tidak tajam.


Tampaknya Kodak masih menitikberatkan kinerja prosesor (chip) Color Science Image Processing dalam kamera ini pada kualitas tangkapan warna, detail dan distribusi tonal (terang-gelap), belum pada kecepatan perekaman gambar.


Meyimpan rekaman foto atau video ke dalam memori internal yang hanya 32 Mega Byte akan semakin menambah beban kerja kamera ini. Untuk ukuran kamera yang menggunakan format High Definition, sebenarnya memori internal ini kurang menunjang mekanisme buffer memory. Oleh karena itu, siap-siap saja dengan kartu memori eksternal jenis SD yang cukup lapang kapasitas simpannya untuk mendukung kecepatan perekaman foto.


Saat mencoba setelan pemotretan otomatis Macro, sesekali Kodak Easyshare Z1085 IS memerlukan waktu relatif lebih panjang untuk mengunci fokus. Kadang kami harus memaju-mundurkan kamera dari objek sehingga fokus ditemukan dan terkunci. Walaupun demikian, kami nilai hasil pemotretan kami pada mode pemotretan otomatis ini cukup berhasil. Detail serbuk sari pada bunga yang kami potret tampil cukup baik. Kinerja lampu kilat membuat bayangan tidak hilang sama sekali atau tampil pekat, tapi ringan dan gradual sehingga memperkuat dimensi foto.


Kami mencoba menggunakan mode pemotretan Manual dan Program untuk memotret di dalam ruangan, namun hasilnya sering kalah bagus dibandingkan jika menggunakan setelan pemotretan otomatis (Scene) Night Portrait.


Setelan pemotretan otomatis Backlight kami uji untuk memotret laba-laba yang arah datang cahayanya dari belakang objek dan berjarak 5 meter. Dengan tambahan bantuan lampu kilat built-in, kami mendapatkan hasil yang cukup bagus. Baik detail tubuh laba-laba maupun detail jaringnya tampil nyata.


Dalam hal kualitas reproduksi warna kami harus mengakui keunggulan Kodak Easyshare Z1085 IS. Mode pemotretan otomatis Flower memberikan tingkat saturasi (kejenuhan atau kematangan) warna paling bagus. Pengguna juga dapat mengatur tingkat saturasi warna yang terdiri dari High Color, Natural Color, Low Color, Sephia, serta Black & White.


***


Kodak Easyshare Z1086IS menghasilkan kualitas rekaman warna, detail, dan sebaran tonal (gelap-terang) yang tergolong di atas rata-rata kamera digital kompak. Cocok untuk pengguna yang mengutamakan kualitas gambar, bukan momen foto.


Plus : Kinerja lensa dan sensor cahaya cukup baik. Mode pemotretan otomatis (Scene) terbilang istimewa. Format foto dan video High Definition (HD). Harga tergolong murah.

Minus: Belum diimbangi dengan buffer memori besar dan prosesor yang powerfull sehingga lag time (waktu jeda rekam) masih cukup besar.