Senin, 09 Februari 2009

HTC Touch Pro

Jika hanya memandang wajahnya, siapa pun akan memanggilnya Touch Diamond. Tapi bila sudah perhatikan tebal bodi, apalagi setelah menggeser bodi depan ke kanan sampai terlihat keyboard, jati diri sebagai Touch Pro akan terungkap. Di antara peranti buatan HTC, Touch Pro memang yang ke sekian menggunakan model ber-keyboard Qwerty; terakhir kali ada TyTN II. Mengingat darah fashion mengalir deras dalam keluarga Touch, tak heran penampilan Touch Pro paling fashionable di antara peranti ber-keyboard. Belakang bodi masih mempertahankan motif acak berlian, tapi tak lagi berpermukaan mengilap. Ini mengurangi problem jejak jari di permukaan casing.

Ada lima baris tombol pada keyboard Qwerty. Akibatnya, tombol-tombolnya lebih kecil dan lebih rapat dibanding TyTN II; membuat kami yang berjemari besar perlu membiasakan diri agar tak sering salah pencet. Susunan tombol yang relatif sama seperti pada keyboard PC lumayan mempercepat kami beradaptasi. Perhatikan tombol Ctrl di pojok kiri baris terbawah keyboard dan tombol Shift di atasnya. Fungsi kedua tombol ini pun mirip seperti yang ada di keyboard PC.

Di sebelah tombol Ctrl terletak tombol FN yang bertugas mengaktifkan fungsi lain pada tombol yang punya fungsi ganda. Misalnya, tombol SYM (symbol) yang bila dipencet bersama FN akan membuka browser Opera; tombol spasi plus FN mengaktifkan T9; atau tombol panah kiri yang dikombinasi FN akan membuka Comm Manager. Di baris terbawah keyboard juga terlihat pintasan; antara lain tombol SMS/MMS, dan Mail (gambar amplop). Kami tak menemukan tombol OK di jajaran tombol keyboard. Akibatnya, kami harus sedikit repot mengetuk layar bila hendak menutup aplikasi atau menu.

Saat keyboard terbentang, layar otomatis berubah orientasi menjadi landscape. Dalam kondisi ini, icon-icon dalam layar cukup mempermudah membuka aplikasi. Secara default, berderet icon Email, Messages, Bookmarks, Web Search, Calendar, Tasks, Notes, dan Contacts. Ternyata Home screen khas TouchFLO hanya berfungsi ketika layar dalam posisi portrait. Tampilannya di Touch Pro tak beda dengan Touch Diamond; ada tab Home, People, Messages, Mail, Internet, Photos and Videos, Music, Weather, Settings dan Programs dengan YouTube-nya.

Keberadaan keyboard membuat kami agak melupakan TouchFLO yang seharusnya jadi ciri khas keluarga Touch. Dibanding Touch Diamond, kami merasa ada sedikit perbaikan kinerja. Layar Touch Pro, misalnya, terasa lebih cepat merespon ketika disentuh. Bisa jadi ini karena spesifikasi RAM yang lebih besar; selain perbaikan di sisi software TouchFLO. Tapi secara umum, kinerja Touch Pro masih tetap perlu dibenahi.

Kami sempat jengkel melihat port di bawah bodi. Port yang dipakai sebagai colokan charger, kabel data, sekaligus headset itu bentuknya sangat mirip USB mini. Hanya, salah satu sikunya beda. Akibatnya, kita tak bisa pakai asesori alternatif. Di kanan port terlihat LED mungil yang menyala bila port dipakai sebagai headset.

Windows Mobile 6.1 Professional menyajikan beberapa tambahan fasilitas seperti OneNote Mobile dan threaded-SMS. Di sini juga masih dijumpai Opera Mobile 9.5, YouTube dan game Teeter. Game ini menunjukkan kemampuan sensor gerak yang ada di Touch.

Touch Pro menyediakan FM tuner yang seperti biasa butuh earphone agar berfungsi. Di belakang bodi, pojok kiri segitiga yang melingkupi kamera, ada speaker tambahan. Mungkin nyaris tak dikenali sebagai speker karena sekilas mirip cacat desain. Tombol volume 2-arah bisa ditemukan di kiri bodi. Kualitas suara cukup terbantu dengan Audio Booster. Selain radio, tentu saja ada Streaming Media sampai Windows Media. Ngomong-ngomong, video bisa dilihat di TV; gunakan kabel TV-out yang disediakan dalam paket sebagai penghubung.

GPS didukung A-GPS yang mempercepat deteksi posisi peranti terhadap satelit. Ada Google Maps, tapi perlu dicatat bahwa HTC tidak membundel aplikasi peta. Yang ingin memakai asesori tambahan, tersedia External GPS dan dukungan QuickGPS.

Dari sisi bentuk, HTC Touch Pro memang mirip HTC Touch Diamond. Namun beberadaan keyboard membuat PDA-phone ini Touch Pro terlihat cantik sekaligus komplit. Kami memang perlu membiasakan diri dengan ukuran kuncinya yang agak kecil, namun keberadaan keyboard memberi alternatif proses input selain layar sentuh. Layar sentuh yang mendukung TouchFlo juga terasa lebih responsif dibanding Touch Diamond. Yang masih perlu diperbaiki adalah daya tahan batere yang lebih baik. (Septyarini-InfoKomputer)

Plus : Dilengkapi keyboard; dilengkapi HSPA dan TV-Out

Minus : Kinerja masih lambat; ukuran keyboard kecil